PEMBIBITAN TANAMAN PERKEBUNAN DAN INDUSTRI DENGAN BAGIAN GENERATIF DAN VEGETATIF


PEMBIBITAN TANAMAN PERKEBUNAN DAN INDUSTRI DENGAN BAGIAN GENERATIF

A.    Tujuan:

-          Mengamati, mempelajari dan melakukan pembuatan bibit tanaman perkebunan dan industri asal bagian / organ generatif.

-          Mengamati, mempelajari dan melakukan tindakan pokok pembuatan bibit tanaman perkebunan dan industri termasuk upaya modifikasi media tanam dan mikro klimat yang mendukung keberhasilan.

 

B.     Dasar Teori

Hasil berkualitas tinggi yang diperoleh dari suatu tanaman perkebunan dan industri sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: iklim, kesuburan tanah, bahan tanaman, tindakan teknik budidaya, dsb. Bahan tanaman dapat berupa bagian generatif ataupun vegetatif. Tanaman perkebunan dan industri yang perkembangbiakannya menggunakan bagian generatif sangant mungkin mengalami perkembangan dan peningkatan sifat resesif yang kurang menguntungkan oleh sebab penyimpangan sifat dari kedua induknya akibat terjadinya penyerbukan silang dari kedua induknya.

Pengembangbiakan menggunakan bagian/organ diperlukan pemilihan tanaman induk yang sudah memiliki kontinyuitas hasil yang tinggi selama beberapa waktu. Syarat benih yang diperoleh dari buah yang masak fisiologis, ukuran benih tertentu serta memenuhi kriteria kecepatan dan daya tumbuh yang baik.

Pengembangbiakan suatu tanaman perkebunan dan industri menggunakan organ generatif dapat dilakukan langsung menyebar/menanam benih di lahan (Seedling) ataupun dengan melalui menyemaikan benih di pembibitan baru kemudian dilakukan pemindahan bibit setelah umur tertentu (transplanting).

Keunggulan cara transplanting suatu tanaman perkebunan dan industri diantaranya yaitu penyemaian dapat dilakukan dengan ruang yang relatif terbatas serta dapat dikelola dengan labih baik karena dapat memodifikasi mikro klimat (temperatur, kelembaban relatif udara dan intensitas sinar matahari) serta membuat media tanam yang memberi secara optimal kebutuhan hidup (hara maupun lengas tanah) selama waktu awal pertumbuhan (fase pertumbuhan kritis) yang sangat menentukan terhadap pertumbuhan dan hasil atau bahkan dapat diperoleh jumlah bibit yang relatif banyak berkualitas dan siap pindah ke lapangan dengan waktu relatif terukur.

Benih untuk setiap tanaman perkebunan dan industri (benih kelapa, kelapa sawit, karet, cengkeh, kopi, kapuk randu, kapas, dsb) tidak sama dalam sifat morfologi dan anatominya, sehingga untuk mendapatkan efisiensi waktu dan efektivitas kesesuaian musim tanam di lapangan, dalam perkecambahan memerlukan tindakan pendahuluan yang tertentu pula.

 

C.    Bahan dan Alat

Bahan       : benih kakao yang berasal dari tanaman induk, tanah regosol.

Alat          : polibag, pisau, kertas label, alat tulis.

 

D.    Cara Kerja

1.      Membuat dan menyiapkan media tanam berupa campuran tanah regosol, pasir, pupuk kandang sapi dengan perbandingan 1:2:1 ke dalam 10 polybag ukuran 30 x 30 cm, masing-masing per polynag diisi media tanam hingga setinggi 5 cm dari tepi atas polybag. Timbang masing-masing polybag dengan isinya.

Untuk mempersiapkan bibit tanaman siap/dapat dipindah di lahan labih kurang umur 6 bulan, tambahkan pupuk tunggal pupuk urea (46% N), TSP (56% P205), dan KCL (52%) masing-masing dengan dosis per hektar 150, 50 dan 50 kg. Caranya dengan mencampur setengah dosis pupuk dengan tanah sebelum benih ditanam. Dan setengah berikutnya diberikan ke dalam tanah dengan bantuan tugal 3 bulan kemudian.

2.      Benih kakao asal buah dengan tingkat kemasakan fisiologis

Sejumlah masing-masing 2 per polybag dibersihkan dari daging buahnya dengan mencampur abu dan di kering anginkan.

3.      Meletakkan benih dalam lubang tanam di tengah polybag denagn tugal sedalam 3-4 cm, selanjutnya ditutup dengan media tanam.

4.      Pemeliharaan dilakukan dengan menyiram air sumur sampai kondisi kapasitas lapang setiap 2 hari sekali.

5.      Catat, amati, dan bahas dalam laporan setiap tahap perkembangan bibit sejak berkecambah hingga umur 3 bulan. Buat grafik hubungan waktu dengan pertambahan tinggi, jumlah daun, diameter batang dan berat kering 3 sampel pada akhir pengamatan (3 bulan).

 

E.     Hasil

Pertumbuhan Benih Kakao (bagian tengah buah)

 

Pengamatan ke-

 

Ulangan

1

2

3

Tinggi

Jml daun

Tinggi

Jml daun

Tinggi

jml daun

1

7

0

12

4

19

4

2

8

0

16

4

19

4

3

6

0

13

4

17

4

4

10

0

17

4

19

4

5

6

0

14

4

19

4

6

2

0

7

4

18

5

7

4

0

4

4

13

5

8

7

0

11

4

17

4

9

6

0

10

4

18

4

10

0

0

1

4

10

4

11

2

0

5

4

17

4

12

11

0

16

4

18

4

Rata2

5,75

0

10,5

4

17

4,17

 

 

F.     Pembahasan

Perkembangbiakan tanaman secara generatif merupakan perbanyakan tanaman  yang berasal dari biji. Setelah terjadinya penyerbukan, inti generatif serbuk sari akan membelah menjadi dua sel sperma (gamet jantan). Satu sperma membuahi sel telur untuk membentuk zigot. Sperma yang lain menyatu dengan kedua inti sel yang terdapat di tengah kantung embrio untuk membentuk endosperma. Penyatuan dua sperma dengan sel-sel yang berbeda dalam kantung embrio disebut pembuahan ganda. Setelah fertilisasi ganda, bakal biji akan berkembang menjadi biji dan bakal buah akan berkembang menjadi biji dan bakal buah akan berkembang menjadi buah.

Budidaya tanaman membutuhkan berbagai teknik untuk mengoptimalkan produksi.    Dari sisi tata bahasa, teknik adalah suatu keterampilan khusus yang dibutuhkan agar dapat melakukan suatu kegiatan praktek yang produktif (Oxford, 2003);   pembenihan adalah rangkaian proses budidaya tanaman untuk menghasilkan benih;  sedangkan tanaman adalah tumbuhan yang dibudidayakan.  Oleh karena itu,  teknik perbenihan tanaman adalah suatu keterampilan khusus yang harus dikuasai seseorang agar dapat memproduksi benih tanaman, baik benih vegetatif (bibit) maupun benih generatif sehingga tanaman berproduksi secara optimal.

Biji yang memenuhi kriteria tertentu  dapat dijadikan benih.  Benih tanaman yang ditumbuhkan pada media semai yang mengandung  air akan tumbuh dan berkembang menjadi bibit.  Pertumbuhan bibit sangat tergantung pada cadangan makanan di dalam benih (endosperm).  Cadangan makanan dalam benih adalah karbohidrat, lemak dan protein.   Benih yang ditumbuhkan pada media semai akan melakukan proses perkecam-bahan (germination).  Perkecambahan benih sangat dipengaruhi oleh viabilitas benih dan lingkungan yang cocok untuk pertumbuhan dan perkembangan bibit.  Benih yang sedang berkecambah sangat  peka terhadap penyakit tanaman dan gangguan fisik sehingga selama proses ini sangat memerlukan  perlindungan (proteksi).  Perlindungan kecambah atau bibit muda sebaiknya dilakukan dengan memasang pelindung berupa naungan dari plastik atau paranet.

Dari tabel diatas dabat kita lihat perbedaan data bahwa tinggi tanaman, jumlah daun dan diameter batang tanaman kakao berbeda. Tinggi batang pada bagian tengah buah kakao yang digunakan pertumbuhannya lebih baik dibandingkan dengan bagian tepi buah kakao yang digunakan untuk benih. Hal ini terjadi karena pada biji yang terletak pada bagian tepi buah kecil-kecil memiliki cadangan makanan (endosperm) yang sedikit dibandingkan dengan bagian tengah buah yang bijinya hampir seragam.

Selain itu perkecambahan benih kakao pada persemaian dipengaruhi oleh faktor viabilitas benih dan lingkungan yang cocok untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Pada percobaan yang dilakukan oleh peneliti ternyata lingkungannya kurang begitu sesuai sehingga benih yang tumbuh sangat sedikit terutama pada penyiramannya.

 

G.    Kesimpulan

Budidaya tanaman membutuhkan berbagai teknik untuk mengoptimalkan produksi.    Dari sisi tata bahasa, teknik adalah suatu keterampilan khusus yang dibutuhkan agar dapat melakukan suatu kegiatan praktek yang produktif (Oxford, 2003);   pembenihan adalah rangkaian proses budidaya tanaman untuk menghasilkan benih;  sedangkan tanaman adalah tumbuhan yang dibudidayakan.  Oleh karena itu,  teknik perbenihan tanaman adalah suatu keterampilan khusus yang harus dikuasai seseorang agar dapat memproduksi benih tanaman, baik benih vegetatif (bibit) maupun benih generatif sehingga tanaman berproduksi secara optimal.

Biji yang memenuhi kriteria tertentu  dapat dijadikan benih.  Benih tanaman yang ditumbuhkan pada media semai yang mengandung  air akan tumbuh dan berkembang menjadi bibit.  Pertumbuhan bibit sangat tergantung pada cadangan makanan di dalam benih (endosperm).  Cadangan makanan dalam benih adalah karbohidrat, lemak dan protein.   Benih yang ditumbuhkan pada media semai akan melakukan proses perkecam-bahan (germination).  Perkecambahan benih sangat dipengaruhi oleh viabilitas benih dan lingkungan yang cocok untuk pertumbuhan dan perkembangan bibit.  Benih yang sedang berkecambah sangat  peka terhadap penyakit tanaman dan gangguan fisik sehingga selama proses ini sangat memerlukan  perlindungan (proteksi).  Perlindungan kecambah atau bibit muda sebaiknya dilakukan dengan memasang pelindung berupa naungan dari plastik atau paranet.


PEMBIBITAN TANAMAN PERKEBUNAN DAN INDUSTRI DENGAN BAGIAN VEGETATIF

 

A.    Tujuan

-          Mengamati, mempelajari dan melakukan pembuatan bibit tanaman perkebunan dan industri asal bagian / organ vegetatif.

-          Mengamati, mempelajari dan melakukan tindakan pokok pembuatan bibit tanaman perkebunan dan industri termasuk upaya modifikasi media tanam dan mikro klimat yang mendukung keberhasilan.

 

B.     Dasar Teori

Hasil berkualitas tinggi yang diperoleh dari suatu tanaman perkebunan dan industri sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: iklim, kesuburan tanah, bahan tanaman, tindakan teknik budidaya, dsb. Bahan tanaman dapat berupa bagian generatif ataupun vegetatif. Tanaman perkebunan dan industri yang perkembangbiakannya menggunakan bagian generatif sangat mungkin mengalami perkembangan dan peningkatan sifat resesif yang kurang menguntungkan oleh sebab penyimpangan sifat dari kedua induknya akibat terjadinya penyerbukan silang dari kedua induknya.

Pengembangbiakan menggunakan bagian/organ diperlukan pemilihan tanaman induk yang sudah memiliki kontinyuitas hasil yang tinggi selama beberapa waktu. Syarat benih yang diperoleh dari buah yang masak fisiologis, ukuran benih tertentu serta memenuhi kriteria kecepatan dan daya tumbuh yang baik.

Pengembangbiakan suatu tanaman perkebunan dan industri menggunakan organ generatif dapat dilakukan langsung menyebar/menanam benih di lahan (Seedling) ataupun dengan melalui menyemaikan benih di pembibitan baru kemudian dilakukan pemindahan bibit setelah umur tertentu (transplanting).

Keunggulan cara transplanting suatu tanaman perkebunan dan industri diantaranya yaitu penyemaian dapat dilakukan dengan ruang yang relatif terbatas serta dapat dikelola dengan labih baik karena dapat memodifikasi mikro klimat (temperatur, kelembaban relatif udara dan intensitas sinar matahari) serta membuat media tanam yang memberi secara optimal kebutuhan hidup (hara maupun lengas tanah) selama waktu awal pertumbuhan (fase pertumbuhan kritis) yang sangat menentukan terhadap pertumbuhan dan hasil atau bahkan dapat diperoleh jumlah bibit yang relatif banyak berkualitas dan siap pindah ke lapangan dengan waktu terukur.

Bibit untuk setiap tanaman perkebunan dan industri misal tebu, dan nilam tidak sama dalam sifat morfologi dan anatominya, sehingga untuk mendapatkan efisiensi waktu dan efektivitas kesesuaian musim tanam di lapangan, dalam perkecambahan memerlukan tindakan pendahuluan yang tertentu pula.

 

C.    Bahan dan Alat

Bahan       : stek nilam yang berasal dari tanaman induk, tanah regosol.

Alat          : polibag, pisau, kertas label, alat tulis, tugal dan kored.

 

D.    Cara Kerja

1.      Membuat dan menyiapkan media tanam untuk persemaian stek nilam berupa campuran tanah regosol, pasir, dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:2:1 dalam 10 polibag ukuran 30x30 cm, masing-masing per poybag diisi media tanam hingga setinggi 5 cm dari tepi atas polibag.

2.      Bahan tanam nilam berupa stek batang nilam dengan 3-4 mata tunas (panjang 20-30 cm) asal tanaman induk yang sehat dan kandungan minyak tinggi (2-3%) sejumlah masing-masing 10 dibersihkan dari cabang dan daun.

3.      Penanaman stek nilam ke media tanam dalam polybag dilakukan dengan memasukkan stek ke tengah media tanam dalam polybag sedalam 5 cm.

4.      Pemeliharaan dilakukan dengan menyiram air sumur sampai kondisi kapasitas lapang sejak teletah stek ditanam hingga umur 2 bulan (siap tanam di lapangan) setiap 2 hari sekali.

5.      Catat, amati dan bahas dalam laporan setiap tahap perkembangan bibit sejak berkecambah hingga umur 3 bulan. Buat grafik hubungan waktu dengan pertambahan tinggi, jumlah daun, diameter batang dan berat kering 3 sampel bibit pada akhir pengamatan (2 bulan).

 

E.     Hasil

NO

Tinggi

Jumlah daun

1

18

7

2

16,5

4

3

15

4

4

15

10

5

12

-

6

20

-

7

12,5

16

8

11

-

9

12

8

10

11

o

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Rata-rata dari  tinggi 14,3 dan jumlah daun 4,9

 

F.     Pembahasan

Hasil berkualitas tinggi yang diperoleh dari suatu tanaman perkebunan dan industri sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: iklim, kesuburan tanah, bahan tanaman, tindakan teknik budidaya, dsb.

Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa pembibitan tanaman nilam kebanyakan mati. Hal itu terjadi karena Tanaman nilam sangat responsif terhadap pemupukan. Pupuk yang diperlukan selain untuk meningkatkan produksi terna (produk daun) dan mutu minyak nilam, juga untuk mempertahankan atau mengembalikan kesuburan tanah akibat besarnya unsur hara yang terangkut saat panen.

Selain itu, Untuk mempertahankan kelembaban agar stek tidak layu setelah ditanam perlu diberi sungkup dari plastik. Akan tetapi peneliti tidak menggunakan sungkup plastik melainkan peneduh dibawah pohon pisang. Stek tanaman nilam sebaiknya disemaikan terlebih dahulu karena apabila langsung ditanam di lapangan, banyak yang mati.

Pada prinsipnya keberhasilan stek tanaman khususnya nilam adalah perawatan pada persemaiannya, baik itu dari segi penyiraman, penyiangan, pemupukan, pembuatan naungan, sampai pada pengaturan jarak tanam antar polibag.

 

 

 

G.    Kesimpulan

Pada prinsipnya keberhasilan stek tanaman khususnya nilam adalah perawatan pada persemaiannya sehingga hasil berkualitas tinggi yang diperoleh dari suatu tanaman perkebunan dan industri sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: iklim, kesuburan tanah, bahan tanaman, tindakan teknik budidaya, dsb.

 

sumber  : https://www.academia.edu/39955048/PEMBIBITAN_TANAMAN_PERKEBUNAN_DAN_INDUSTRI_DENGAN_BAGIAN_GENERATIF/

 tanggal 18 Mei 2020, 10:17 AM

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 



Komentar

  1. Materi yang mudah dimengerti oleh para siswa dan tentunya menambah pengetahuan kami pak. Intinya melakukan pembibitan bukan hal mudah butuh ketelitian, ketelatenan dan kesabaran. Terima kasih pak atas ilmunya

    BalasHapus
  2. Materi yang mudah dimengerti oleh para siswa dan tentunya menambah pengetahuan kami pak. Intinya melakukan pembibitan bukan hal mudah butuh ketelitian, ketelatenan dan kesabaran. Terima kasih pak atas ilmunya

    BalasHapus
  3. Kita juga bisa memahami bagaimana perkembangbiakan secara vegetatif dan generatif

    BalasHapus
  4. Kita juga bisa memahami bagaimana perkembangbiakan secara vegetatif dan generatif

    BalasHapus
  5. Dengan pemberian materi itu siswa akan lebih mengenal sedikit demi sedikit ilmu perkebunan pak, mudah dipelajari dan mudah di praktikkan tanpa materi kita tidak bisa melakukan atau mempraktikkan, seperti bagaimana cara membuat bibit tanaman perkebunan.Terimakasih pak atas ilmu yang sudah diberikan ,Materinya sangat memotivasi siswa pak.

    BalasHapus
  6. Materinya sangat bermanfaat.😊😇
    Terima kasih.🙏

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengendalian Gulma dan Ganguan OPT (Organisme Penggangu Tanaman)